Thursday 28 January 2016

Bagaimana cara membuat Batik Tulis?

Pada dasarnya proses pembuatan batik tulis dilakukan dengan ditulis tangan demi menjaga nilai seni tradisional dan warisan sejarah. Hal ini tentunya akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pembuatan batik tulis. Banyak yang tidak percaya bahwa proses pembuatan batik tulis bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan. Kenapa bisa demikian? dibawah ini kami akan jelaskan sedikit tentang proses pembuatan batik tulis :

1. Pengloyoran
Proses awal pembuatan batik tulis disebut dengan pengloyoran. Pengloyoran adalah pencucian bahan kain dengan tujuan untuk mendapatkan daya serap warna yang lebih baik sehingga warna dapat lebih tajam. Selain itu pengloyoran juga bertujuan untuk melembutkan kain serta menjaga kondisi benang dalam keadaan baik.

2. Nyorek / mola
Proses berikutnya dari pembuatan batik tulis adalah Nyorek atau mola. Proses ini adalah menggambar motif dasar dan pola batik tulis diatas kain dengan menggunakan pensil ataupun arang kayu sebagai dasar untuk membuat pola batik tulis. Terkadang Nyorek bisa langsung menggunakan canting diatas kain sesuai dengan pola batik tulis yang diinginkan. Proses ini bisa memakan waktu berjam-jam hingga beberapa hari tergantung tingkat kerumitan pola batik tulis.
3. Nyanthing
Proses pembuatan batik tulis selanjutnya adalah Nyanthing. Proses ini menggunakan lilin panas dengan menggunakan canting untuk membuat outline (nglowong) dan diakhiri dengan pembuatan detil motif batik tulis (isen-isen). Dalam proses ini dikenal tahapan dalam istilah jawa Ngengrengi-Nyeceki-Nembok. Karena proses ini dikerjakan secara manual dengan tangan dan biasanya setiap proses demi proses nyanthing dilakukan oleh orang yang berbeda-beda, maka proses ini akan memakan waktu yang lama, rata-rata memakan waktu satu minggu. Jika desain batik tulis rumit, bisa memakan waktu 1-3 bulan.
4. Medel
Proses pembuatan batik tulis berikutnya adalah Medel. Proses pembuatan batik tulis ini adalah mencelupkan kain batik tulis yang sudah dipola dengan lilin (malam) ke dalam cairan pewarna pertama. Proses pembuatan batik tulis pada tahap pencelupan akan dilakukan beberapa kali hingga mendapatkan warna yang diinginkan.
5. Ngerok /Mbirah
Proses pembuatan batik tulis selanjutnya adalah proses ngerok atau Mbirah. Proses ini bertujuan untuk melepaskan lilin (malam) dari kain batik tulis dengan menggunakan alat bantu yang terbuat dari logam, kemudian kain batik tulis dibilas dengan air dan dijemur.
6. Mbironi
Proses pembuatan batik tulis berikutnya adalah Mbironi. Pada proses ini bertujuan untuk menutupi detil-detil corak batik tulis dengan lilin panas menggunakan canting. Proses ini juga bertujuan untuk melengkapi motif-motif batik tulis yang belum diwarnai atau disebut dengan proses Ngrining.
7. Nyoga
Proses pembuatan batik tulis selanjutnya adalah Nyoga. Proses ini pada dasarnya sama seperti proses medel pada tahap sebelumnya, namun pada proses ini dilakukan untuk menambahkan warna-warna lain pada kain batik tulis yang sudah diberi warna sebelumnya.
8. Nglorot
Apabila semua motif telah diwarnai, maka pembuatan batik tulis berikutnya adalah Nglorot. Pada proses ini bertujuan untuk menghilangkan lilin dari kain dengan cara merebus kain didalam air mendidih. Setelah itu kain batik tulis akan dibilas dengan air bersih untuk membersihkan keseluruhan kain batik tulis.
9. Penjemuran.
Proses terakhir dari pembuatan batik tulis adalah penjemuran kain batik tulis. Proses ini bertujuan untuk mengeringkan kain batik tulis yang sudah selesai dibuat sehingga dapat dipakai.

No comments:

Post a Comment